Bermain Musik Bantu Otak Lebih Cerdas
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Montreal yang diterbitkan pada edisi Februari jurnal Braind and Cognition mengungkapkan, bahwa bermain musik bisa mengubah struktur dan fungsi otak menjadi lebih baik, memperbaiki memori jangka panjang dan membuat perkembangan otak lebih baik untuk mereka yang memulainya sejak kecil.
Penelitian ini juga menemukan bahwa seorang musisi memiliki mental yang lebih waspada. Hal ini membuktikan bahwa musisi memiliki reaksi yang lebih cepat dibandingkan mereka yang bukan musisi, dalam hal pendengaran, sentuhan multi stimuli dan rangsangan.
Sementara untuk usia dewasa, bermain musik bisa mencegah aspek-aspek tertentu yang bisa menyebabkan penurunan sisi kognitif. Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa meski usia bertambah, bermain musik tetap disarankan demi kebaikan otak.
"Ketika kita bertambah tua, misanya, kita tahu waktu reaksi menjadi lebih lambat. Jadi jika kita tahu bahwa bermain instrumen musik meningkatkan waktu reaksi, bermain instrumen akan membantu mereka," papar pemimpin penelitian dan mahasiswa PhD di bidang etika biomedis, Simon Landry.
Menurut Landry, hal ini disebabkan oleh bermain musik melibatkan berbagai indra. Contohnya, dengan sentuhan, seorang pemain biola harus merasakan dawai di jari serta harus mendengar suara tepat untuk dihasilkan ketika menyentuh dawai tersebut.
"Pelatihan indra dalam jangka panjang untuk konteks memproduksi suara yang diinginkan musisi menyebabkan penguatan jalur neural sensori. Sebagai tambahan, menggunakan indra-indra dalam sinkronisasi jangka panjang, karena musisi berlatih bertahun-tahun, membuat waktu reaksi multisensor jadi lebih cepat," pungkasnya.
Penelitian ini juga menemukan bahwa seorang musisi memiliki mental yang lebih waspada. Hal ini membuktikan bahwa musisi memiliki reaksi yang lebih cepat dibandingkan mereka yang bukan musisi, dalam hal pendengaran, sentuhan multi stimuli dan rangsangan.
Sementara untuk usia dewasa, bermain musik bisa mencegah aspek-aspek tertentu yang bisa menyebabkan penurunan sisi kognitif. Hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa meski usia bertambah, bermain musik tetap disarankan demi kebaikan otak.
"Ketika kita bertambah tua, misanya, kita tahu waktu reaksi menjadi lebih lambat. Jadi jika kita tahu bahwa bermain instrumen musik meningkatkan waktu reaksi, bermain instrumen akan membantu mereka," papar pemimpin penelitian dan mahasiswa PhD di bidang etika biomedis, Simon Landry.
Menurut Landry, hal ini disebabkan oleh bermain musik melibatkan berbagai indra. Contohnya, dengan sentuhan, seorang pemain biola harus merasakan dawai di jari serta harus mendengar suara tepat untuk dihasilkan ketika menyentuh dawai tersebut.
"Pelatihan indra dalam jangka panjang untuk konteks memproduksi suara yang diinginkan musisi menyebabkan penguatan jalur neural sensori. Sebagai tambahan, menggunakan indra-indra dalam sinkronisasi jangka panjang, karena musisi berlatih bertahun-tahun, membuat waktu reaksi multisensor jadi lebih cepat," pungkasnya.
(nfl)